Madiun – Debat perdana Pilkada Kabupaten Madiun berlangsung seru di RM Ica Oriental Tarzan, Saradan. Pasangan nomor urut 2, Hari Wuryanto dan Purnomo Hadi, yang dikenal sebagai “Pasangan Harmonis,” mencuri perhatian dengan visi mereka yang ambisius namun terukur untuk Madiun yang bersahaja, bersih,sehat, dan sejahtera.
Hari Wuryanto membuka debat dengan pernyataan yang menggugah, “Madiun bukan hanya membutuhkan pemimpin, tapi juga arsitek perubahan. Kami hadir untuk merancang ulang masa depan Madiun!” Ia memaparkan rencana konkret untuk membangun pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya.
“Kami berkomitmen untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang berwibawa, serta memaksimalkan pelayanan publik dengan sumber daya manusia yang tersedia,” tegas Hari Wuryanto. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, dengan pernyataan yang kuat, “Kami ingin masyarakat Madiun sehat secara lahir dan batin.”
Purnomo Hadi, calon wakil bupati, melanjutkan dengan semangat yang sama, “Bayangkan setiap desa di Madiun menjadi pusat inovasi dan kesejahteraan. Itulah Madiun yang kami impikan!” Ia menjelaskan rencana pemberdayaan potensi desa untuk menciptakan kesejahteraan dan mengentaskan kemiskinan.
“Kami berencana mendorong investasi besar dan menjalankan program unggulan untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Purnomo dengan penuh keyakinan.
Dalam segmen Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, Hari Wuryanto menyoroti isu-isu krusial dengan tajam. “Judi online, miras, dan narkoba bukan hanya masalah hukum, tapi ancaman terhadap masa depan Madiun,” tegasnya. Ia memaparkan strategi komprehensif, termasuk penguatan kelembagaan dan regulasi untuk edukasi dan pembinaan.
Momen paling menarik terjadi saat pembahasan Alokasi Dana Desa (ADD). Pasangan Harmonis berkomitmen mengalokasikan 20% APBD untuk desa, yang merupakan salah satu tertinggi di Indonesia. Menanggapi data BPS tentang peningkatan persentase penduduk miskin dari 10,79% pada 2022 menjadi 11,04% pada 2023, mereka tidak mencari pembenaran, melainkan fokus pada solusi konkret.
“Kami akan mengoptimalkan penggunaan ADD untuk kesejahteraan masyarakat secara lebih merata,” janji pasangan Harmonis, berbeda dengan pasangan nomor urut 1 yang menyebut peningkatan kemiskinan sebagai dampak pandemi COVID-19.
Debat yang berlangsung dinamis ini menampilkan adu gagasan yang sengit antara kedua pasangan calon. Masyarakat Kabupaten Madiun kini menanti dengan antusias pemilihan pada 27 November 2024. Pasangan Harmonis telah menetapkan standar baru dalam politik lokal, mengubah debat dari sekadar pertarungan kata menjadi kompetisi ide dan solusi nyata untuk Madiun yang lebih baik.(jonipras/gsi)
No Responses